Selasa, 23 Oktober 2012

OIL PALM LOOSE FRUIT COLLECTION BASKET

Oil Palm Loose Fruits Collection Basket terbuat dari bahan berkualitas tinggi, yang Andal, Tahan lama dan Kokoh (Antako) yang sangat bermanfaat untuk mengutip dan mengumpulkan sekaligus membersihkan brondolan buah sawit dari kotoran.
Continue reading
See Details

GRABBER LIFT TRAILER

1511210_dscf0760ws-grabberGrabber Lift Trailer adalah pemungut/ pemuat mekanis yang dipasang pada mini traktor untuk memungut/ memuat TBS ( Tandan buah sawit) ke dalam lift trailer.
Continue reading
See Details

BATU ASAH DIAMOND

1629049_batuasahdiamond-wpBATU ASAH DIAMOND terbuat dari batu alam berkualitas tinggi dan sangat berguna untuk mengasah/ mempertajam beberapa peralatan pertanian.
Continue reading
See Details

Parang Sawit

Parang SawitParang sawit sangat tajam terbuat dari spring steel berkualitas tinggi. Sangat berguna untuk kegiatan pemanenan kelapa sawit. Andal. tahan lama dan kokoh. Continue reading
See Details

Tojok Sawit

Tojok SawitTojok Sawit terbuat dari spring steel berkualitas tinggi sangat berguna untuk kegiatan panen kelapa sawit. Andal, tahan lama dan kokoh Continue reading
See Details

Kampak Sawit

Kampak SawitKampak Sawit sangat tajam dan tidak perlu terlalu sering diasah. terbuat dari spring steel yang berkualitas tinggi. Andal, tahan lama dan kokoh. Continue reading
See Details

CKAT Advanced II

CKAT Advanced IICKAT ADVANCED II adalah dodos bermesin yang memungkinkan pelaksanaan pemotongan pelepah dan pemanenan berlangsung cepat, mudah dan aman pada tanaman kelapa sawit yg baru menghasilkan. berat 6 kg dan mampu menjangkau tanaman dengan ketinggian di bawah 1, 2 mt ( 4 ft) Continue reading
See Details

Cantas 5 Advanced II

Cantas 5 Advanced II adalah galah egrek bermesin yang memungkinkan pelaksanaan pemotongan pelepah dan panen sawit secara cepat, mudah dan aman. design yang ringan, telescopic mampu menyesuaikan ketinggian tanaman kelapa sawit sehingga membuat operator merasa nyaman dalam penggunaannya.
Continue reading
See Details

Kingoya Sickle Knife

KINGOYA SICKLE KNIFEEgrek Sawit Merk Kingoya adalah Egrek yang berasal dari malaysia. Terbuat dari Spring Steel yang berkualitas tinggi, sangat tajam dan tidak mudah tumpul. Tahan lama dan tidak perlu sering di asah. Sangat berguna untuk memanen buah kelapa sawit dari pohon yang sudah tua. dilengkapi asesories seperti : sarung egrek dan pegangan yang terbuat dari plastik untuk memudahkan pemasangan pada galah aluminium. Continue reading
See Details

Dodos

chisel-ST SeriesDodos yang terbuat dari carbon steel berkualitas tinggi, sangat berguna untuk melaksanakan panen kelapa sawit
Continue reading
See Details

Budidaya Dan Pasca Panen Cabe Rawit


BUDIDAYA DAN PASCA PANEN CABE RAWIT
(Capsicum frutescens)
PENDAHULUAN
Cabe bukan merupakan tanaman asli Indonesia , walaupun hampir setiap hari penduduk Indonesia makan dengan cabe.  Cabe berasal dari Meksiko, Peru dan Bolivia , tetapi sekarang sudah tersebar diseluruh dunia.  Cabe merupakan komoditas pertanian yang merakyat seperti halnya bawang merah karena dibutuhkan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat.  Sehingga tidak mengherankan bila volume peredarannya di pasaran sangat besar.  Walaupun volumenya sangat besar dan dibutuhkan oleh semua kalangan, tetapi sampai sekarang harga cabai tidak pernah mantap (fluktuatif).  Di beberapa daerah sentra produksi, harga berubah hampir setiap waktu, tergantung jumlah barang dan permintaan.  Bila barang tidak ada karena iklim yang tidak mendukung , maka harga cabai akan melonjak tinggi.  Sebaliknya bila barang sedang membanjir harga bisa turun drastis.  Penurunan harga yang sangat tajam juga terjadi bila cuaca mendung dan kondisi lembab karena mutu cabe menurun dan cabe tidak tahan lama disimpan.
JENIS CABE RAWIT
Cabe rawit  sering juga disebut Hot Chili, cabe kecil atau “lombok jempling”.  Seperti halnya cabe besar, cabai rawit juga ada beberapa macam tetapi umumnya dikelompokkan menjadi tiga jenis :
  • Cabe kecil/mini/jemprit
Sesuai dengan namanya bentuk buah cabe rawit ini kecil dan pendek, panjangnya hanya 1-2 cm saja. Buah muda biasanya berwarna hijau  dan berubah menjadi merah tua kecoklatan bila masak.  Walaupun kecil tapi cabe rawit ini mempunyai rasa paling pedas di antara semua cabe rawit.
  • Cabe rawit putih
Cabe rawit yang bentuk buahnya langsing dan mempunyai ukuran rata-rata 4-6 cm.         Buahnya berwarna kuning keputih-putihan bila masih muda dan berubah menjadi merah kekuningan setelah masak.  Menurut beberapa pedagang  , cabe rawit jenis ini paling enak bila digunakan sebagai sambal bakso.  Bahkan pabrik saus lebih suka menggunakan cabe rawit putih ini , karena warna sausnya tidak kotor.  Konsumen di Jawa Timur paling menyukai jenis cabe rawit ini
  • Cabe rawit hijau
Buah cabe rawit hijau ini besar dan gemuk, dengan panjang sekitar 3 –4 cm.  Sesuai dengan namanya, waktu muda buahnya berwarna hijau tua dan berubah menjadi merah tua setelah masak  Rasa dari cabe rawit hijau ini lebih pedas dari cabe rawit putih , tetapi masih kalah dengan cabe rawit kecil.  Umumnya konsumen di Jakarta dan Bandung yang lebih menyukai cabe rawit ini.
SYARAT TUMBUH CABE RAWIT
Cabe dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 200 m di atas permukaan laut.  Tetapi bila udara sangat dingin sampai embun membeku (frost) mungkin tanaman akan mati.  Penanaman cabe pada waktu musim kemarau dapat tumbuh dengan baik, asal mendapat penyiraman cukup .  Temperatur yang baik untuk cabe adalah sekitar 20 o – 25 o C.  Bila temperatur sampai 35 o C pertumbuhan kurang baik.  Sebaliknya bila temperatur di bawah 10 o C, pertumbuhan kurang baik bahkan dapat mematikan.
Curah hujan pada waktu pertumbuhan tanaman sampai akhir pertumbuhan yang baik sekitar 600-1250 mm. Bila curah hujan berlebihan dapat menimbulkan penyakit , terbentuknya buah kurang dan banyak buah yang rontok  Tanah yang tergenang air walaupun dalam waktu yang tidak terlalu lama , dapat menybabkan rontoknya buah. Kekurangan hujan , dan tidak ada pengairan juga dapat membuat tanaman cabe menjadi kerdil.  Kelembaban yang rendah dan temperatur yang tinggi menyebabkan penguapan tinggi , sehingga tanaman akan kekurangan air.  Akibatnya kuncup bunga dan buah yang masih kecil banyak yang rontok.
Cabe rawit dapat ditaam di segala jenis tanah asal gembur, cukup unsur hara dan tidak tergenang air.  Tanah yang asam kurang baik untuk pertumbuhan cabe, maka perlu ditaburi kapur.  Tanah yang baik bila mempunyai pH  sekitar 6,5 .
BUDIDAYA CABE RAWIT
Cabe rawit dapat ditanam baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi, pada musim kemarau maupun musim hujan.  Tanah yang cocok untuk tanaman ini adalah tanah yang subur dan gembur , cukup mengandung bahan organik,humus dan tersedia saluran pembuangan air yang baik.
1.      Pembibitan
Biji cabe rawit harus disemaikan lebih dulu sebelum ditanam.  Untuk mempercepat pertumbuhannya , biji cabe sebaiknya direndam dahulu dalam air selama 24 jam sebelum ditanam.  Perlu diperhatikan bahwa biji cabe yang baik adalah biji yang betul-betul masak dan kering.  Cara menyemai biji cabe bermacam-macam , ada yang menggunakan kotak pesemaian, pesemaian di lapangan, kantung plastik atau kantung dari daun kelapa, enau, pisang dll.  Tanah yang digunakan untuk pesemaian menggunakan tanah yang subur dan bebas dari gangguan hama dan penyakit.  Pesemaian sebaiknya menggunakan atap dari daun rebu, daun kelapa maupun daunan lainnya agar suasana menjadi lebih lembab dan tanaman tidak terkena sinar matahari langsung.  Atap dapat dibuka atau ditutup menurut keperluan.  Kalau pagi sampai jam 10.00 atap dibuka, kemudian sesudah panas lebih dari jam 10.00 atap ditutup kembali .  Kalau persemaian dibuat dalam kotak kecil dapat dimasukkan dalam rumah.
2.      Pengolahan Tanah
Tanah harus dibajak dan dicangkul cukup dalam.  Maksud pencangkulan tanah adalah untuk membalik tanah dan menggemburkan tanah.  Tanah liat walaupun sudah dicangkul  atau dibajak menjadi gembur , cangkul lebih dalam (30-40 cm) dan diberi pupuk organis, misalnya kompos atau pupuk kandang dan dapat ditambahkan pasir.  Bila pupuk organis jumlahnya terbatas, maka pemberiannya cukup pada jarak 60 x 60 cm.  Pupuk organik, pasir dan tanah dicampur merata.  Pupuk organik selain menggemburkan tanah juga dapat menambah unsur hara .  Pupuk organik yang diberikan sebaiknya sudah matang atau sudah menjadi tanah.  Pupuk yang mentah biasanya masih panas sehingga dapat menyebabkan tanaman cabe menjadi layu dan mati.
3.      Pembuatan Bedengan
Bedengan dapat dibuat dengan ukuran lebar sekitar 90, 100 atau 125 cm dengan melihat kondisi tanah. Tinggi bedengan sekitar 20-30 cm , tergantung keadaan lahan , kalau lahan sering tergenang air pada waktu musim hujan maka bedengan dipertinggi.   Jarak antar bedengan sekitar 40-5- cm atau dapat dipersempit menjadi 30-35 cm.
4.      Pupuk Dasar
Pada waktu menanam cabe , tanah harus tersedia unsur hara yang cukup, maka bedengan yang telah dipersiapkan dapat diberi pupuk organik berupa pupuk kandang yang sudah matang.  Pupuk tersebut dapat disebarkan ke seluruh permukaan bedengan atau hanya ditempat tanaman cabe akan ditanam. Selain itu dapat ditambahkan pula pupuk SP 36 100 kg perhektar untuk menambah unsur P sedangkan pupuk lainnya dapat diberikan kemudian.
5.      Penanaman
Bibit cabe dapat dipindahkan setelah tumbuh setinggi kira-kira 15 cm di pesemaian.  Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 60 x 90 cm.  Pada saat pengambilan semai di lapangan atau semai kotak dapat menggunakan solet yang ditusukan dengan cara miring dan diangkat keatas sehingga semai akan terangkat ke atas. Tempat yang akan ditanami semai dibuat lubang sedalam akar tunggang.  Setelah ditanam segera disiram  dan diberi penutup pelepah pisang atau daun-daunan supaya tidak layu.  Bila semai berasal dari kantung plastik, maka kantong plastik harus disobek lebih dulu  pelan-pelan sehingga media tanahnya tidak pecah. Kalau media tanam pecah ada kemungkinan tanaman akan menjadi layu.  Bila plastik tidak disobek lebih dulu , di kemudian hari akar akan melingkar tidak dapat berkembang.  Setelah bibit cabe ditanam sebaiknya segera disiram air untuk menjaga kelembaban dalam tanah dan kelembaban tanaman.
6.      Penyiraman, drainase dan mulsa
Tanaman cabe sebaiknya sering disiram terutama pada saat musim kemarau karena tanahnya cepat kering.  Tanaman yang  terlalu lama kekeringan maka pertumbuhannya akan kerdil .  Untuk menghindari kekeringan dapat menggunakan mulsa dari dedaunan maupun dari jerami padi,  Mulsa dari daun lama kelamaan akan menjadi pupuk organik sehingga menambah kesuburan tanah.
Jika menanam cabe pada musim hujan diusahakan jangan sampai tergenang air.  Bila tanaman cabe terlalu lama tergenang air, akar-akarnya dapat menjadi busuk, daun mudah rontok dan akhirnya tanaman mati.
7.      Penyiangan
Bila di lahan banyak gulma maka harus segera disiangi agar tidak menjadi pesaing bagi tanaman cabai untuk mendapatkan unsur hara.  Jika dalam jangka waktu lama gulma tidak segera disiang, tanaman cabe akan menjadi kurus dan kerdil.  Namun pencabutan gulma perlu dilakukan hati-hati agar tidak merusak tanaman cabenya.  Untuk mengurangi munculnya gulma dapat juga menggunakan herbisida sebelum bibit cabe ditanam.
8.  Penggemburan
Tanah yang terlalu padat harus digemburkan dengan cara dicangkul (didangir) .  Tanah yang gembur peredaran udaranya menjadi lebih baik, sehingga perakaran menjadi lebih sehat.  Pada waktu menggemburkan tanah harus hati-hati, jangan terlalu dalam sebab jika terlalu dalam dapat merusak perakaran.  Akar yang luka tau putus juga mudah terkena infeksi sehingga tanaman menjadi sakit dan mati.
9. Pemupukan
Tanaman cabe yang telah ditanam sekitar satu minggu dapat segera dipupuk dengan pupuk N, K atau campuran urea dan KCl sebanyak 2 gram setiap tanaman.  Pupuk SP 36 tidak perlu diberikan lagi karena sudah diberikan sebelum penanaman sebagai pupuk dasar.  Pada waktu melakukan pemupukan tidak boleh mengenai batang karena akan merusak batang.  Pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu dipupuk lagi sebanyak 5 gram per pohon.  Penggunaan pupuk daun maupun zat perangsang tumbuhan dapat diberikan sesuai dosis anjuran dalam label kemasan.
10.    Pengendalian hama dan penyakit
Tanaman cabe banyak diserang hama seperti thrips, kutu daun, lalat buah  dan lainnya , serta penyakit seperti antraknosa, layu bakteri, layu fusarium, bercak daun cercospora, busuk buah , daun keriting.
Adapun beberapa gejala dan pengendaliannya sebagai berikut :
  • Kutu daun Aphis gossypii
Kutu daun terdapat dimana-mana dan makan segala macam tanaman.  Kutu daun menyerang daun yang masih muda dan tunas muda. Daun muda yang dihisap , pertumbuhan tidak normal, kerdil berkerut dan keriting. .  Kutu apis ini dapat menularkan penyakit virus , daun menjadi kerinting .
Pengendalian secara mekanik dapat dilakukan bila jumlah tanaman terserang sedikit yaitu dengan memijit menggunakan tangan. Sedangkan secara kimia dapat menggunakan insektisida dengan dosis sesuai anjuran. Atau dapat juga dilakukan pengendalian biologi dengan menggunakan predator seperti kumbang macan .  Dapat pula menggunakan kertas aluminium yang dapat memantulkan sinar matahari ke balik (bawah ) daun tempat hama bersembunyi.
  • Thrips tabacci
Thrips menyerang hampir semua tanaman misal cabe, tomat, sayuran daun, kentang , tembakau dll.  Thrips menghisap cairan pada permukaan daun dan bekasnya berwarna putih seperti perak.  Bila serangan hebat akan terda[at banyak bercak dan warna daun menjadi putih. Daun yang diserang hama ini akan menggulung, bentuknya tidak normal dan menjadi keriting.  Karena thrips menjadi vektor virus, maka seringkali kelihatan ada mosaik pada daun yang diserang hingga pertumbuhan menjadi kerdil, daun sempit mengecil dan keriting.  Thrips pada umumnya bersembunyi dibalik daun sambil menghisap cairan.
Pengendalian secara mekanik dapat dilakukan bila jumlah tanaman terserang sedikit yaitu dengan memijit menggunakan tangan. Sedangkan secara kimia dapat menggunakan insektisida dengan dosis sesuai anjuran. Atau dapat juga dilakukan pengendalian biologi dengan menggunakan predator seperti kumbang macan .  Dapat pula menggunakan kertas aluminium yang dapat memantulkan sinar matahari ke balik (bawah ) daun tempat hama bersembunyi.
  • Lalat buah Dacus dorsalis
Buah cabe yang diserang lalat ini bentuknya menjadi kurang menarik dan ada benjolan.  Buah cabe akhirnya terkena cendawan sehingga menjadi busuk .  Buah cabe yang terserang sering dikira terserang penyakit.  Untuk membuktikannya sebaiknya buah dibelah dan bila terdapat larva kecil putih berarti diserang lalat buah.
Pengendalian dengan menggunakan sex pheromon seperti metil eugenol untuk memikat lalat jantan.  Kalau lalat jantan berkurang maka keturunannya juga akan berkurang.
  • Antraknosa
Penyebabnya adalah cendawan Colletotrichum capsicci yang tersebar dimana ada pertanaman cabe. Penyakit ini bisa timbul di lapangan atau pada buah yang sudah dipanen. Mula –mula pada buah yang sudah masak terdapat bercak kecil cekung kebasahan yang berkembang sangat cepat dan terdapat jaringan cendawan berwarna hitam.  Buah berubah menjadi busuk lunak, berwarna merah kemudian menjadi coklat muda seperti jerami.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara biji didesinfiksi menggunakan thiram 0,2 % (Benlate), dan jangan menanam biji dari buah yang sakit serta dapat menggunakan fungisida berbahan aktif mankozeb, propineb dan zineb.
  • Daun keriting chilli
Daun cabe yang terserang menjadi keriting dan warnanya menguning, bila serangan hebat pertumbuhan menjadi kerdil.  Tanaman cabe yang terserang ruas-ruasnya menjadi pendek, daun menjadi kecil dan tepi daun melengkung ke atas.  Penyakit ini banyak menyerang di musim kemarau.
Cabe yang telah terserang tanaman ini harus dicabut  dan dibakar, gulma harus dibersihkan dan dapat diberikan insektisida sistemik secara rutin dengan dosis anjuran sebelum tanaman terserang.
PASCA  PANEN CABE RAWIT
Panen
Tanaman cabe rawit dapat dipanen setelah berumur 2,5-3 bulan sesudah disemai.  Panenan berikutnya dapat dilakukan 1-2 minggu tergantung dari kesehatan dan kesuburan tanaman.  Untuk tanaman cabe rawit bila dirawat dengan baik dapat mencapai umur 1-2 tahun, apabila selalu diadakan pemangkasan dan pemupukan kembali setelah tanaman dipanen.  Pemupukan kembali dapat memberikan pupuk organik seperti kompos maupun pupuk kandang yang sudah menjadi tanah.
Pasca Panen
Cabe yang disimpan dengan suhu sekitar 4 o C dengan kelembaban 95-98 % dapat tahan sekitar 4 minggu dan pada 10 o C masih dalam keadaan baik sampai 16 hari.
Pengeringan .
Pengawetan dalam keadaan segar waktunya tidak akan lama, tetapi kalu dikeringkan waktu simpan bisa lama.  Cabe yang akan dikeringkan harus dipilih yng berkualitas baik, tangkai dibuang dan kemudian cabe dicuci bersih.  Kemudian dimasukkan dalam air panas beberapa menit, lalu didinginkan dengan cara dicelupkan dalam air dingin.  Selanjutnya ditiriskan di atas anyaman bambu atau kawat kasa sehingga airnya keluar semua.  Kemudian dijemur pada panas matahari sampai kering, biasanya kurang lebih selama satu minggu.
Pada musim hujan , pengeringan buah cabe dapat menggunakan pemanas.  Di dalam ruangan pemanas tersebut diberi para-para beberpa lapis untuk meletakkan cabe.  Lapisan cabe jangan terlalu tebal, cukup satu lapis agar cepat kering.  Sebagai sumber panas dapa memakai lampu listrik , kompor, tungku arang atau bahan lainnya.
Ruangan pemanas dapat dibuat dari kayu yang berbentuk seperti almari dan bagian dalam diberi lapisan seng.  Sumber pemanas diletakkan di bawah almari yang telah diberi lubang, di atas pemans ada para-para beberapa lapis.  Bagian atas almari diberi ventilasi yang yang penutupnya dapat diatur besar kecilnya lubang untuk mengatur suhu dalam almari. Suhu dalam almari diatur lebih kurang 60oC, jangan terlalu panas dengan mengatur ventilasi.  Apabila telah melebihi 60oC maka lubang ventilasi dibuka lebar.
Supaya cabe keringnya merata maka para-para bisa diubah letaknya, misal yang  atas di pindah ke bawah demikian sebaliknya.  Banyaknya para-para tergantung besar kecilnya almari dan jarak antar para-para sekitar 15-20 cm. Cabe dibolak-balik letaknya setiap 3 jam.
Dengan menggunakan alat pemanas paling lama dua hari buah cabe akan kering. Buah cabe dianggap kering bila kandungan airnya tinggal 8 %.  Dalam keadaan demikian buah cabe dapat disimpan lebih lama, namun harus dihindarkan dari serangan hama dan disimpan dalam wadah kedap udara.  Cabe yang dikeringkan dapat langsung dipakai atau dapat digunakan untuk campuran saos dan cabe bubuk.
Kemasasan Cabe
Sebelum buah cabe dijual sebaiknya dilakukan seleksi dengan memisahkan buah cabe yang bagus dan yang jelek kualitasnya.  Cabe-cabe tersebut harus dikemas dengan baik agar tidak rusak.  Dengan kemasan yang baik tentu akan menambah beaya namun kerusakan akan jauh lebih sedikit sehingga keuntungan masih lebih tinggi.
Buah cabe dapat dikemas dengan kantung plastik yang telah diberi lubang-lubang kecil dengan jarak anat lubang sekitar 5-10 cm .  setiap kantung plastik dapat diisi cabe dengan berat 0,5 kg; 1 kg; 1,5 kg atau 2 kg.  Selanjutnya kantung plastik diletakkan pada wadah yang dibuat dari bambu atau kardus.  Ukuran wadah sebaiknya tidak terlalu besar yaitu antara 10 x 25 x 25 cm sampai 35 x 50 x 40 cm.  Setiap sisi wadah diberi lubang dengan garis tengah 1 cm dan jarak antar lubang 10 cm.

Cabe Rawit

Photo lanjutan dari tanaman cabe rawit
Hasil aplikasi PROTEK-tan, yang merupakan insektisida organik ,terlihat hasilnya tanaman subur. Tunas-tunas berkembang pesat. Selain sebagai insektisida organik,PROTEK-tan juga berfungsi sebagai PUPUK DAUN,PUPUK BUAH, DAN ZPT.
Photo 1
Pemilik tanaman pak Soma,kiri bertopi sedang berdiri disamping tanaman cabe rawitnya yang menggunakan tehnik PROTEK-tan. Nilai plus menggunakan INSEKTISIDA ORGANIK adalah,dalam satu kemasan kita mendapatkan beberapa fungsi.
Photo 2
Photo 2,merupakan pantauan berikutnya,tinggi tanaman sudah sekitar 2-3 meteran
Photo 3
Bisa dilihat disini,tanaman aman dari serangan trips,dan tungau hal ini ditunjukkan dengan suburnya tanaman.Tunas berkembang pesat,dan tidak tampak kriting daun. Dalam hal ini,aplikasi yang dilakukan adalah dengan menyemprotkan insektisida organik PROTEK-tan. Sedangkan untuk mengendalikan lalat buah, yang diaplikasikan adalah INSEKTISIDA ORGANIK PESNATOR
Pengambilan gambar dari sudut yang berbeda masih dalam lokasi yang sama
Photo5
Bisa diperhatikan lebatnya buah, sebagaimana terlihat dalam foto ini. Dalam hal ini,tidak diperlukan lagi PUPUK BUAH,sebab dari PROTEK-tan dan PESNATOR,yang berbahan dasar TUMBUH-TUMBUHAN, selain sebagai INSEKTISIDA ORGANIK,tentunya berfungsi sebagai PUPUK BUAH DAN PUPUK DAUN
Photo 6
Perlu adanya kombinasi perlakuan,selain penyemprotan ,dilakukan pula pengecoran dengan menggunakan PROTEK-tan , PUPUK CAS, dan pupuk kandang.
Photo 7. Daun segar,kebiru biruan,tebal dan lentur
Photo 8
Tanaman ini hasil aplikasi insektisida organik PROTEK-tan, PESNATOR adapun penggunaan Insektisida kimia yang digunakan hanya sedikit sekali ,tidak lebih dari 10 % saja,ini pun dilakukan sebagai bentuk,toleransi karena petani kita sudah sangat terbiasa dengan pertanian berbasis pestisida kimia dan untuk mengendalikan KUTU DAUN/ APHIDS .
Photo 9


Keterangan Photo 1 s/d 9 :
Usia tanaman +/- 6 Bulan, sudah Panen berkali kali, menjelang panen berikutnya tampak tanaman dari berbagai sudut sangat subur, berbuah lebat dan berbatang kokoh.

Photo 10
Photo dibawah ini,pengamatan 2 minggu kemudian,Yang berjaket Abu,Bapak Rahmat dari Tasikmalaya,yang sengaja berkunjung ke Garut untuk memantau langsung hasil Aplikasi kami




Photo 11
Mungkin anda bertanya,massa iya sih… tanaman cabe rawit,sampai setinggi ini? Ternyata dengan sistem pertanian organik,baik itu pupuk nya yang organik dan pestisida nya yang organik,dapat meningkatkan produktifitas dan daya tahan tanaman. Hal ini tentunya berbeda dengan perlakuan yang SERBA KIMIA

Photo 12
SAMA SEKALI,TIDAK ADA REKAYASA DALAM HAL INI

Photo 13
Komentar pak Rahmat:”Dengan Hasil demikian, harus banyak bersyukur Pak”.









Keterangan Photo 10 s/d 13 :
Tanaman telah dipanen berulangkali, tetap subur,tunas-tunas terus berkembang hingga ketinggian hampir mencapai 3 meter dan buah lebat.
Selama tidak ada serangan ulat pengendalian hama cukup menggunakan PROTEK-tan saja, sedangkan apabila ada serangan ulat disarankan menggunakan INSEKTISIDA ORGANIK ,PESNATOR,dengan dosis 3-4 cc per liter air, dengan jarak penyemprotan 3-5 hari sekali.

Hasil Uji coba lanjutan pada cabe rawit, usia tanaman 15 bulan

Salah satu ukuran/parameter,bahwa tanaman tahan terhadap serangan patek adalah tanaman yang bertahan lama/usia yang panjang.Logikanya adalah bila tanaman terserang patek parah maka tanaman tersebut akan segera musnah dan tidak akan berlanjut pemeliharaannya.Dalam uji coba kami ini tanaman uji bertahan hingga saat ini sudah 15 bulan. Uji coba dilakukan  di Cigedug/Cikajang Garut.Gambar diatas,sebelah kanan jalan menggunakan tehnik Kami,sedangkan kiri jalan tehnik yang konvensional/biasa
 Foto diatas dan di bawah ini,menampilkan tanaman tanaman usia tua yang masih produktif,dan masih bertahan dari serangan patek
Kanan jalan menggunakan tehnik kami,sedangkan kiri jalan tehnik yang biasa/kimia,sudah” LENYAP”
Gambar kanan jalan
Gambar kiri jalan,sudah HABIS
Kanan jalan masih bertahan,yang kiri jalan sudah mau tanam tanaman baru lagi
Usia tanaman 15 bulan,bisa dilihat dari batang batang tanaman yang sudah sangat tua
Walaupun tanaman,sudah sangat tua tapi buah masih lebat
Tahan patek,sudah berulang ulang panen.Bahkan saat ini di Cigedug/Cikajang ada guyunan kepada pemilik Cabe ini,”Enggak, bosen panen kang”.
Ranting ranting saking tuanya sudah seperti pohon beringin
Tanaman tua-tua keladi ,makin tua makin jadi
Rumus cegah patek,bisa dilihat diawal blog kami
Buah masih Lebat
Ranting tua ,yang berbuah dan tahan patek
Tanaman tua
Informasi,tanaman ini bertahan hingga akhir masa panen, sekitar 18 bulan
Tehnik mencegah patek Bisa menghubungi  kami,PT.KEMBANG LANGIT
S. Jauhar 081222932134 atau kembanglangit1.blogspot.com

TANAMAN CABE TAHAN PATEK BERTAHAN HINGGA LEBIH DARI 7 BULAN

Pengamatan Pertama di bulan Desembar,penanaman  dilakuakan pada bulan November
Patokan pemantauan ada pohon yang miring dan rumah jaga/”saung”
Pengamatan dari sisi yang lain,masih dalam satu lokasi
Pemantauan Berikutnya
12 hari kemudian…,patokan pohon yang miring
Tampak perkembangan awal yang pesat,fase-fase awal ini,kita istilahkan saatnya kita “ngegas”
Pengambilan gambar dari sisi lain
Semprotan PROTEK-tan, dan Coran PROTEK-tan plus pupuk kimia dengan kadar yang rendah
memacu pertumbuhan awal tanaman ini
Satu bulan kemudian,tampak pertumbuhan tambah pesat
Pada saat ini pertumbuhan sudah agak pesat,mulai saatnya kita agak ‘ngerem-ngerem’dikit
Tunas tunas berkembang,dan tidak terserang keriting daun ,akibat serangan trips dan tungau
Tampak pohon miring sebagai patokan,artinya pengamatan masih dalam lokasi yang sama
Perlu kehati hatian antara pemberian pupuk kimia untuk “ngegas” / memacu pertumbuhan tanaman
dengan perlakuan “ngerem” untuk menebalkan kulit buah
Kondisi demikian perlakuan tetap masih perlu gas tapi direm-rem dikit
Pemberian PROTEK-tan,untuk “ngegas” yang dicampur dengan pupuk kimia sedikit
Buah cukup lebat
Sambil di cor PROTEK-tan (dengan memodikasi sedikit dengan pupuk kimia,yang bersifat ngerem)
Hasilnya demikian…Daun/tunas tumbuh subur, warna kebiru-biruan(ciri daun mulai tebal) biasanya diikuti
dengan tebalnya buah
Dari sisi yang lain,tampak daun “membiru”
Sudah menjadi masalah bersama pada saat ini,bulan januari dan pebruari 2011 masalah keriting daun sedang
MERAJALELA
Kami mensyukuri,hasil hingga saat ini tanaman uji terap kami aman-aman saja
Usia tanaman sudah berumur sekitar 5 bulanan,tetap segar bugar, sudah panen berulang kali
Kita lihat dari bawah,kondisi buah lebat,tebal dan tahan patek
Buah tampak lebat …,Pengecoran PROTEK-tan,dan penyemprotan POCAniL 50 WP,hasilnya seperti ini
Dalam waktu yang sama,tanaman tetangga hasilnya seperti demikian (tampak rumah tunggu/saung di tengah)
sebagai ciri bahwa tanaman ini berdampingan dengan lokasi uji terap
Pestisida yang digunakan sudah yang mahal-mahal,hasilnya demikian(tanaman tetangga)
Pada saat yang sama,kita bandingkan dengan cabe tetangga gambar dibawah ini
Usia cabe tetangga lebih muda,bisa dilihat terserang hama trips dan tungau
Lokasi cabe tetangga, berdampingan dengan cabe uji coba kita,bisa dilihat dari “saung” yang ditengah
Sementara tanaman uji terap kita,gambar diatas,Bandingkan lagi dengan cabe tetangga dibawah ini
Tampak saung sebagai batas,kiri saung uji terap kita,sedangkan kanan saung  yang menggunakan tehnik lain
Daun biru,tunas tetap berkembang,buah tebal…tahan patek
Tanaman ini sudah berulang kali panen,tetap stabil
Pengamatan sama,tanggal 25 Maret,bandingkan dengan yang dibawah ini(tanaman tetangga)
Bisa dibandingkan lagi dengan cabe dibawah ini (tanaman tetangga)
Kondisi tanaman yang demikian/terserang trips/keriting daun,biasanya diikuti oleh perlakuan pemupukan
kimia yang ditingkatkan/dosis ditingkatkan
Tanaman uji terap kita tidak ada masalah
Kondisi tanaman yang keriting dan diikuti dengan pemberian pupuk yang berlebih,disinilah awal malapetaka
terjadinya PATEK….
Tanaman cabe tetangga ,yang menggunakan pestisida kimia sudah rusak berat
Dengan berpatokan,gambar saung ini,(menunjukkkan bahwa lokasi berdampingan)kita lihat hasil dibawah ini
Tampak tanaman yang menggunakan Pupuk dan Pestisida KIMIA,sudah LULUH LANTAK
Tanaman sudah 6 bulan lebih,dengan kondisi yang masih segar,bauh masih banyak
Tunas tunas ,dan Buah berkembang kembali
Diakhir bulan april(usia tanaman sudah 6 bulan)tanaman masih banyak buahnya
Sedang dibandingkan Oleh Bp.Ir Yan Subarkah,yang sengaja datang dari Jambi
Ke Garut untuk melihat langsung hasil uji terap PT.KEMBANG LANGIT
TANAMAN YANG MENGUNAKAN TEHNIK KIMIA MURNI,SUDAH RUSAK BERAT
Pengamatan berlanjut di bulan Mei

HASIL UJI COBA KITA PADA CABE RAWIT, SUBUR, LEBAT, TINGGI, DAN TAHAN PATEK

Berikut ini adalah hasil uji coba kami,pada cabe rawit,tahun lalu,dipantau sejak,sebelum panen yang pertama.
Bisa diperhatikan tinggi tanaman yang sampai melebihi tinggi orang dewasa,buah lebat
Buah sangat lebat,tinggi sekitar 2.5 meter lebih
Tunas berkembang terus,dan Lebih tahan PATEK
Bauh berkembang terus sampai tunas atas
Selanjutnya tanaman makin tinggi,
                            Buah sangat lebat,tunas tunas terus berkembang,dan tahan PATEK
Hasil berikutnya sebagai berikut ini,panen sudah berulang ulang
Cegah patek nya dengan mengupayakan penebalan buah menggunakan PROTEK-tan dan POCAniL ternyata efektif mengendalikan PATEK
Oke, kan???
***